Minggu, 25 Desember 2011

'Setan Merah' Ingin Terus Injak Pedal Gas

Manchester - Setelah meraih kemenangan 5-0 atas Fulham tengah pekan silam, Manchester United gantian menjamu Wigan Athletic pada Boxing Day. Ingin terus melaju, MU belum mau mengenyahkan kaki dari pedal gas.

Kemenangan di kandang The Cottagers itu membawa 'Setan Merah' tetap berada di jalur persaingan dengan Manchester City, yang sampai hari Natal kemarin masih menjadi pemuncak klasemen Premier League.

Senin (26/12/2011), MU mendapatkan Wigan, yang sempat menahan imbang Chelsea 1-1 beberapa waktu lalu, sebagai lawan. Untuk tetap berada di jalur persaingan, tiga poin adalah hal yang wajib bagi Wayne Rooney dkk.

"Saya sudah melihat Wigan ketika melawan Chelsea beberapa hari lalu, dan saya pikir Wigan luar biasa," ujar Sir Alex Ferguson di situs resmi klub.

"Hal tersebut berbicara banyak soal Roberto Martinez, mereka tetap memainkan sepakbola yang bagus meski berada di posisi mana pun. Kami punya rekor bagus melawan Wigan, namun kami tak akan menganggap remeh."

"Kami harus tetap menjaga kaki kami pada pedal," tegas manajer asal Skotlandia ini.

Persiapan MU sedikit terganggu lantaran beberapa pemain terganjal cedera. Ashley Young dikabarkan harus beristirahat 2-3 pekan setelah mengalami cedera pada laga melawan Fulham. Sementara Rio Ferdinand tak bisa dimainkan hari Senin ini. Keduanya menyusul sejumlah nama yang sudah masuk daftar absen, seperti Anderson, Darren Fletcher, Tom Cleverley, Nemanja Vidic, dan si kembar Rafael dan Fabio Da Silva.

Satu-satunya kabar baik adalah bisa dimainkannya Phil Jones. Bek berusia 19 tahun ini awalnya sempat dikabarkan mendapatkan cedera pada bagian rahangnya. Tetapi, dari pemeriksaan lanjutan dikabarkan bahwa ia tak punya cedera serius.

Korban Tewas Akibat Bom di Gereja Nigeria Jadi 35 Orang

Madalla - Pemerintah Nigeria memastikan aksi bom di dekat sebuah gereja di dekat ibukota Nigeria, Abuja, menewaskan 35 orang. Jumlah itu termasuk seorang pelaku bom bunuh diri dan tiga petugas keamanan setempat.

"Tiga petugas meninggal. Pelaku bom bunuh diri tewas," kata seorang petugas dari Departemen Luar Negeri Nigeria seperti diberitakan AFP, Senin (26/12/2011).

Dalam pernyataannya, petugas itu mengatakan serangan bom menargetkan satu kantor di kota timur laut Damaturu.

Seperti diketahui bom tersebut meledak menjelang perayaan Natal. Seorang juru bicara Badan Darurat Nasional, Yushau Shuaib mengatakan saat bom meledak, beberapa orang berada di dalam gereja.

Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas aksi pembonan itu.

DPR: Polisi Jangan Bertindak Represif Hadapi Demonstran

Jakarta - DPR meminta polisi mengutamakan pendekatan persuasif dalam menangani aksi demonstrasi warga. Tidak mengambil jalan represif yang bisa memakan korban jiwa.

"Jadi kami sangat menyesalkan kenapa harus sampai ada korban jiwa dalam konteks penyampaian aspirasi sesama anak bangsa. Terlepas dari apapun kita meminta kepada Kapolri jangan sampai kemudian kita memundurkan jarum sejarah lagi ke orba," tutur Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, kepada detikcom, Senin (26/12/2011).

Taufik mengingatkan bahwa polisi adalah bagian dari pengayom masyarakat. Dan sudah semestinya menjaga ketertiban masyarakat sembari mewujudkan rasa aman masyarakat.

"Sungguhpun kita memahami kaitan hukum yang berlaku, kita lebih mengharapkan langkah persuasif bukan represif. Polisi adalah pengayom rakyat dan abdi rakyat, sebaiknya jangan sampai ada korban jiwa,"tegasnya.

Sebelumnya diberitakan beberapa kalangan meminta negara mempertanggungjawabkan kekerasan di Bima, NTB. Kekerasan di Bima memakan dua korban jiwa.

2 Warga Bima, Syaiful dan Arif Rachman tewas ditembak petugas. Keduanya tergabung dalam kelompok masyarakat yang memblokade Pelabuhan Sape, Bima, NTB. Warga menolak lokasi tambang emas di daerah mereka yang dinilai merusak sumber air.

Dihantam Gelombang Laut 6 Meter, Warga Natuna Mengungsi

Kepri - Gelombang laut setinggi 6 meter menghantam perumahan penduduk di tepi pantai Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Akibatnya rumah penduduk rusak, dan warga terpaksa mengungsi.

Dalam hitungan sepekan ini, curah hujan dan angin kencang kerap terjadi di wilayah Kepri dan Riau. Badai gelombang juga dirasakan saat ini paling tinggi mencapai 6 meter. Kondisi ini menyebabkan warga di tepi pantai Kecamatan Pulau Laut, Natuna terpaksa mengungsi.

“Saat ini kondisi laut di tempat kami sangat tidak bersahabat. Gelombang pasang mencapai ketinggian 6 meter yang merusak 8 rumah penduduk. Warga sudah sepekan ini terpaksa mengungsi darat di tempat sanak familinya,” kata Zainal (45) warga setempat kepada detikcom, Senin (26/12/2011).

Menurut Zainal, selain gelombang laut menyebabkan kerusakan cukup parah, dua rumah penduduk juga hancur diterjang ombak. Dua rumah tersebut rata dengan tanah akibat hembasan gelombang laut.

Menurut Zainal, kondisi yang sama juga dialami warga di Kecamatan Pulau Tiga masih di kabupaten yang sama. Warga di sana juga terpaksa mengungsi.

“Sampai saat ini belum ada perhatian pihak Pemda Natuna terhadap warga yang mengungsi dan rumahnya yang rusak,” kata Zainal.

100 Orang Luka Bakar Akibat Petasan Perayaan Natal di Argentina

Buenos Aires - Sebanyak 100 orang dibawa ke rumah sakit di ibukota Argentina akibat terkena percikan api saat perayaan Natal. Beberapa diantaranya mengalami luka bakar serius dan cedera mata.

"Kami mengalami peningkatan kecelakaan 20 persen dari tahun lalu, dengan 57 pasien diantaranya dirawat dengan cedera mata parah," kata Fernando Pellegrino selaku Kepala Unit Gawat Darurat RS Mata Santa Lucia, Argentina.

Seperti dikutip dari AFP, Senin (26/12/2011), rumah Sakit Buenos Aires juga merawat 27 pasien dengan luka bakar. Mereka semua terkena percikan kembang api dan petasan yang biasa dihidupkan oleh penduduk setempat sebagai perayaan hari besar seperti Natal.

Seorang bocah berusia delapan tahun juga terpaksa dirawat intensif akibat luka bakar 38 persen yang dialaminya. Sementara itu lebih dari 20 anak termasuk bayi berusia delapan bulan terkena imbas atas kejadian tersebut.

Hingga kini, belum diketahui mengapa kembang api dan petasan itu bisa melukai masyarakat.

Rabu, 07 Desember 2011

Pengetatan Remisi Dinilai Langgar HAM, Golkar Ajukan Hak Interpelasi

Jakarta - Politisi Golkar, Aziz Syamsuddin, bersikeras pengetatan pemberian remisi melanggar HAM. Hal ini dikarenakan dasar hukum pengetatan tersebut cacat hukum. Fraksi Golkar pun akan mengajukan hak interpelasi atas keluarnya Surat Keputusan (SK) pengetatan itu.
Menurut Aziz, hak interpelasi yang akan diajukan oleh fraksi Golkar akan segera dikomunikasikan dengan Ketua Umumnya, Aburizal Bakrie.
Aziz menilai pengetatan pemberian remisi telah melanggar HAM. Hal ini didasarkan telah ada SK dari menteri Hukum dan HAM sebelumnya, Patrialis Akbar, terkait pemberian remisi, namun SK tersebut hanya dibatalkan dengan sebuah surat edaran dari Dirjen Pemasyarakatan."Ini pelanggaran HAM. Kalau besok Menteri Hukum dan HAM tidak bisa hadir, maka saya akan anjukan hak interpelasi," ancam Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Eddie Widiono Sedih dan Kecewa Dituntut 7 Tahun Bui


Jakarta
- Mantan Direktur Utama PLN, Eddie Widiono, dituntut tujuh tahun penjara dalam kasus korupsi proyek Costumer Information System-Rencana Induk Sistem Informasi (CIS-RISI) di PLN Disjaya Tangerang. Atas tuntutan itu, Eddie mengaku sangat sedih.
"Saya sedih dan kecewa, tuntutan ini penuh rekayasa. Tidak mengikuti peraturan yang ada. Saya berharap pimpinan KPK yang baru dapat melihat fakta ini untuk perbaikan penegakan hukum agar tidak ada korban lain. Jangan sampai mereka yang tidak terbukti bersalah tetap dihukum," jelas Eddie dalam surat elektroniknya yang diterima redaksi, Rabu (7/12/2011).

Eddie berjanji akan menjelaskan secara gamblang mengenai ketidakterlibatannya dalam proyek CIS-RISI. Semuanya, lanjut Eddie, akan dituangkan dalam nota pembelaan pekan mendatang. Sementara itu, kuasa hukum Eddie, Maqdir Ismail tetap bersikukuh jika tuntutan jaksa sangat dipaksakan.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menuntut Eddie Widiono Suwondo dengan pidana penjara 7 tahun. JPU menilai terdakwa terbukti secara sah melakuan tindak pidana korupsi dengan memperkaya diri sendiri dan orang lain. Eddie juga didenda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. JPU meminta terdakwa membayar uang pengganti sebesar Rp 2 miliar.

Pemerintah Tak Permasalahkan Pameran Batik yang Digelar Malaysia

Jakarta - Malaysia akan menggelar acara Konvensi dan Pameran Batik Internasional Kuala Lumpur (KLIB) yang akan dimulai pada Jumat, 9 Desember mendatang. Bagaimana reaksi pemerintah melihat salah satu warisan budayanya yang sudah diakui UNESCO ini dijadikan ajang pameran?
"Nggak masalah, sepanjang itu tidak untuk diklaim," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif, Sapta Nirwandar, kepadadetikcom, Rabu (7/12/2011).
Sapta merasa tidak ada yang salah dengan pameran itu. Dia yakin, dunia tetap mengakui jika batik adalah milik Indonesia.
Sapta sendiri belum mengetahui apakah pihak dari Indonesia juga diundang Malaysia dalam acara itu.Dalam acara itu nantinya akan diluncurkan buku yang menjabarkan industri batik Malaysia. Buku berjudul "Malaysian Batik: Reinventing a Tradition" itu akan diluncurkan pada 9 Desember.
Buku tersebut menceritakan asal mula batik, bahan-bahan, metode membatik dengan tangan dan cap serta motif-motif batik serta bagaimana batik Malaysia telah berubah menjadi kerajinan dengan cita rasa internasional. Buku tersebut menurut rencana akan diluncurkan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Abdullah Ahmad Badawi di gedung Kuala Lumpur Convention Centre.