Tak ada seorang pun nabi atau rasul yang mendapat perlakuan buruk dari kaumnya melebihi perlakuan yang diterima oleh Rasulullah saw. Mereka menuduh beliau sebagai pembohong, penyihir, dan peramal. Mereka mencaci dan menyakiti beliau. Namun, Allah yang Mahatahu dan memerintahkan beliau untuk bersabar.
Dalam kehiduannya, Rasulullah saw. Menghadapi banyak peristiwa yang amat keras hingga beliau tidak dapat tidak menangis.
Ketika Hushain bin Ubaid al-Khuza’I Memeluk Islam
Kaum Quraisy amat menghormati HUshain bin Ubaid. Mereka mendatanginya pada suatu hari dan berkata, “Tolong bicaralah dengan orang ini (Rasulullah). Dia menyebut dan mencaci tuhan-tuhan kita.”
Akhirnya kaum Quraisy itu menemaninya untuk menemui Rasulullah di rumah. Pada saat itu, anak Hushain, Imran yang telah memeluk agama Islam, dan para sahabat lain, sedang berkumpul bersama Rasulullah saw. Melihat Hushain datang, beliau berkata kepada para sahabat, “Beri orang tua ini jalan.”
Hushain langsung bertanya, “Benarkah hal yang kami dengar tentang dirimu bahwa kamu memaki tuhan-tuhan kami dan menjelek-jelekan mereka padahal kakekmu (Abdul Muththalib) dahulu orang baik-baik.?”
Rasulullah saw. Menjawab, “Hushain, ayahku dan ayah-ayahmu akan masuk neraka. Hushain, berapa tuhan yang kamu sembah?”
“Tujuh di bumi dan satu di langit,” jawabnya.
Beliau bertanya lagi, “Jika kamu di timpa musibah, kamu berdo’a kepada siapa?”
“Kepada tuhan yang di langit,”jawabnya.
“Jika dia bisa menolongmu, mengapa engkau menyekutukanNya dengan yang lain?”
Rasulullah saw. Kemudian menyuruhnya masuk Islam. “Hushain, masuklah ke agama Islam agar kamu selamat.”
“Tapi aku punya kerabat dan keluarga. Baiklah apa yang harus ku ucapkan?”
Beliau bersabda, “Katakanlah, ‘Ya Allah, tunjukkanlah aku ke jalan yang lurus dan berilah aku ilmu yang bermanfaat.”’
Setelah itu, secara spontan dan ikhlas, Hushain bin Ubaid ini berucap, “Asyhadu ala ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rusulullah.”
Menyaksikan hal itu, anaknya, Imran, segera bangkit dan mencium kepala, tangan, dan kaki ayahnya. Melihat perlakuan itu, Rasulullah saw. Menangis. Ketika itu salah seorang sahabat bertanya, “Mengapa anda menangis, ya Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Aku menangis melihat perlakuan Imran. Ketika ayahnya masuk ke sini dalam keadaan kafir, ia tidak menyambutnya, bahkan menoleh pun tidak. Tapi begitu ayahnya masuk Islam, ia segera menunaikan kewajibannya sebagai anak. Itu membuatku terharu.”
Ketika Hushain bin Ubaid hendak keluar, Rasulullah saw. Berkata kepada para sahabat, “bersirilah kalian.” Kemudian mereka mengantarkannya sampai ke rumahnya.
@diambil dari buku berjudul “saat-saat berkesan dengan rasulullah” oleh Abdul Aziz asy-syinnawi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar