Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup sebagai penjual asongan dari rumah ke rumah.
Uang di kantongnya hanya tersisa beberapa ratus rupiah., dan dia sangat lapar.
Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya...
tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah.
Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.
Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar,
oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu.
Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya,
“berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?”
Wanita itu menjawab: “Kamu tidak perlu membayar apapun”..
“Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan,” kata wanita itu menambahkan.
Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :
” Dari lubuk hatiku yang paling dalam..aku berterima kasih padamu.”
Sekian belas tahun kemudian,
wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis.
Para dokter dikota itu sudah tidak sanggup menanganinya.
Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar,
dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.
Seorang dokter dipanggil untuk melakukan pemeriksaan.
Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut,
terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter tersebut.
Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita tersebut.
Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu,
ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang.
Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan...
upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu.
Mulai hari itu, ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan..
Wanita itu sembuh.
Doter itu meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya,
untuk persetujuan pasien, sang dokter menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan,
dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.
Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut,
ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya.
Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut,
dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut.
Ia membaca tulisan yang berbunyi…
“Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu..” tertanda, DR Danny Setiawan.
Air mata kebahagiaan membanjiri matanya.
Ia berdoa: “Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi,
melalui hati dan tangan manusia.”
So...
Jangan pernah berhenti untuk berbuat baik.
Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan, Insya Allah kelak akan mendapat balasan yg lebih baik.
Kita menuai sesuatu dari apa-apa yang kita tanam.
(ditulis oleh 'RPS' Aku mencitai Ayah,Ibu,Kakak dan Adikku))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar