Kamis, 17 Februari 2011

PAHLAWAN ZAMAN PERGERAKAN DAN KEMERDEKAAN

Raden Ajeng Kartini
Lahir : Jepara, 21 April 1879
Wafat : Rembang, 17 September 1904
Raden Ajeng Kartini adalah putri kelima dari 11 bersaudara putra-putri R.M. Ario Sosroningrat, seorang adipati di Jepara. Pada usia 12-16 tahun Kartini hidup dalam pingitan. Pada masa-masa inilah, Kartini menghabiskan waktunya dengan membaca dan menulis surat kepada sahabat-sahabatnya di negeri Belanda.
Kartini aktif memperjuangkan cita-citanya untuk mewujudkan persamaan hak pria dan wanita. Dia mendirikan sekolah untuk anak-anak gadis di kota kelahirannya, setelah menikah pada 8 November 1903 dengan Bupati Rembang,R. Adipati Joyodiningrat. Dia juga mendirikan sekolah untuk wanita di Rembang atas izin suaminya.
Kartini wafat pada usia yang masih amat muda, 4 hari setelah melahirkan anak pertamanya RM Susalit tanggal 17 September 1904.
Oleh sahabatnya, J.H. Abendanon, 106 pucuk surat Kartini diterbitkan menjadi sebuah buku dengan judul Door Duistenis Tot Licht yang diterjemahkan oleh Armijn Pane dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang. Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, tanggal kelahirannya diperingati sebagai Hari Kartini. Selain itu, berdasarkan SK Presiden RI NO. 108/1964. Kartini dianugrahi gelar pahlawan kemerdekaan nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar